Lawu Disorder, Sebuah Komunitas Musik Kecil Di Karanganyar

Sabtu, 09 Juni 2012
Tidak dipungkiri scene musik indie dan underground di negara ini sudah mewabah dan menjangkiti jiwa muda-mudi untuk ikut bergelut di jalur mandiri ini. Kota kecil Karanganyar menjadi saksi bisu dimana komunitas-komunitas yang bersubgenre Rock dan subgenre Heavy Metal yang berkembang sepeninggalan Lawu Gods, event-event, band-band indie atau underground lahir dan bertumbuh subur di pusat kota.
Dalang-dalang kegaduhan di pusat kota Karanganyar ini adalah dua komunitas sangar, Eastern Gate dan Karanganyar Death Metal yang menampung band-band yang hebat seperti, dari Eastern Gate ada Lelembut (black metal), Bankeray (thrash metal), Vengeance (death metal), Burning Angel (death grind), Vaginal Mutilation (porn grind), dkk. Lalu dari Karanganyar Death Metal ada Umat Biadab (slamming brutal death metal), Spills Onanism (slamming death metal), Visigoth Memories (gothic), dkk.
Singkatnya, mereka (lawu disorder) mulai bergerak di awal bulan Desember 2011 lalu di kala mereka mulai merasa jengah dengan situasi dan kondisi dikota jenmani itu, serta letak geografis tempat tinggal mereka di Tawangmangu, sebuah kecamatan di lereng gunung Lawu yang jauh dari keramaian pusat kota yang sepi dari scene musik yang menggigit dan event-event mandiri muda-mudi berambisi dan mungkin band-band yang langsung tertangkap dipikiran kalian jika mendengar Tawangmangu pasti adalah Liberty (speed metal), Lord Symphoni (heavy metal), El Capucino (pop), Rastamaivet (reggae) dan Downhill (hardcore).
Mereka nekat membentuk sebuah perkumpulan yang dinamai Lawu Disorder yang sebelumnya bernama StandUPalone dengan beranggotakan band-band yang mungkin juga sudah sering kalian dengar seperti Fate into Everlasting (screamo), Cordellia Tears (screamo), Starting the Nove (deathcore), Lawu Attack (hardcore punk), Moonstruck (hardcore), dan Fallacy (death metal/brutal) band-band yang berasal dari beberapa daerah di lereng Lawu seperti Kemuning dan Matesih yang lalu didomisilikan di Tawangmangu dan mencakup semua subgenre rock dan subgenre heavy metal, dan alasan kenapa diberi nama Lawu Disorder yaitu mereka terlahir di lereng gunung Lawu dan mereka ingin membuat sunyinya tempat tinggal mereka itu menjadi ramai dan kacau dengan hingarbingar musik.
Mereka bermaksud membangkitkan scene-scene musik yang mandiri dan berjiwa muda, mengenalkan muda-mudi daerah dengan musik-musik indie dan underground agar mereka tidak memandang sebelah mata band-band lokal dan lebih membanggakan band-band televisi, meramaikan tempat tinggal mereka dengan membuat event musik yang berbeda dari event-event yang biasanya digelar di daerah setempat.
Membuat event musik indie dan underground
di sana tidak semudah membuat event di pusat kota, membutuhkan kesabaran dan ketegasan tinggi karena pada umumnya di daerah setempat dihuni oleh masyarakat yang masih terlalu awam, masih terinfeksi sifat-sifat anarkis yang kampungan seperti perkelahian antar penonton ketika di event dang*t cuma gara-gara tersenggol dan ini membuat mereka berpikir bilamana mereka datang dan menonton event-event yang dibuat lalu mereka berbaur dengan para penonton yang sudah akrab dengan scene indie dan underground yang suka bermoshing atau headbanging dengan liarnya di arena moshpit, bisa dibayangkan apa yang akan terjadi? Mungkin bisa lebih bahaya
dari sekedar event dang*t (hahaha). Untungnya selalu dibantu saudara-saudara mereka di Tawangmangu yang lebih dewasa untuk mengatasi apabla hal-hal semacam itu terjadi. Memberikan teguran-teguran tegas, kritik dan saran yang membangun.

"Dengan perkumpulan kecil ini kami ingin berusaha membuat scene kita dikenal baik juga didaerah-daerah, bukan cuma dipusat-pusat kota, membuka mata muda-mudi di daerah tempat tinggal kami ini bawasannya band-band televisi itu tidak lebih gentle dari band-band indie atau band-band lokal,"

"bukan bermaksud menyombongkan diri karena kami juga berasal dari scene indie dan underground lokal tapi setidaknya di scene ini tak ada band yang instan menjadi tenar, dan tidak ada lipsing action di tiap panggungnya."
Support your local scene and your indie movement!.
Info lebih lanjut +6285729119116

0 komentar:

Posting Komentar

TEMAN

F